Selasa, 18 Oktober 2011

Arti Simbul ORHIBA


Arti Simbul ORHIBA


A. Bentuk : Bulat

Bahwa dari tanda tiga lingkaran bulat itu, seyogyanya setiap orang manusia senantiasa sadar akan kebulatan :
1. Persatuan keyakinan
2. Persatuan persaudaraan – ke-keluargaan dan
3. Persatuan pengabdian

Demi terwujudnya :
1. Amanat Kebenaran Tuhan
2. Amanat Kebenaran Alam
3. Amanat Kebenaran Manusia

B. Warna : Biru (dasar) dan Putih (garis)

Biru melambangkan sifat daya kreatif dan menghidupkan.
Putih melambangkan sifat kesucian kerendahan hati.
Maknanya bahwa, sepatutnya dan wajar manusia hidup dengan segala kerendahan hati, disamping aktif dengan ide – amal perbuatan yang kreatif dan menghidupkan (nyata dan berguna) demi kebahagiaan, kesejahteraan hidup segala insan semesta.


C. Garis-garis parit

Bahwa pengertian sebutan MANUSIA yang ditandai oleh garis-tengah berpucuk adalah merupakan satu kesatuan dari :
1. Oknum Roh
2. Oknum Jiwa dan
3. Oknum Tubuh (Badan Daging)

Tiap-tiap oknum tersebut, masing-masing mempunyai Jalan Kesempurnaan-nya dan Hak Hidupnya.
Tiap-tiap orang manusia dapat memberi kesempatan bangkit hidup kepada ketiga oknum tersebut dan mengembangkannya ke arah kesempurnaan hidup bersandarkan kepada Karunia Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa Hidup.

Senin, 17 Oktober 2011

Olah Raga Badan Daging Melihat Langit Biru


ATURAN PELAKSANAAN :

OLAH RAGA BADAN DAGING MELIHAT LANGIT BIRU

A. TAHAP PERSIAPAN

I. Berdiri tegak, tumit rapat, ujung kaki agak terbuka, lengan di samping badan, semua otot-otot dalam keadaan lemas dan kendor. Hubungkan diri, pikiran dan perasaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sadarilah bahwa Tubuh Daging adalah Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang hidup, keramat dan sempurna.

II. Berhasratlah untuk MENGHIDUPKAN TUBUH DAGING dengan memusatkan pikiran dan pandangan mata pada tubuh. Timbulkan rasa hormat dan kasih pada Tubuh Daging sendiri, sambil meraba dengan kedua tangan seluruh bagian tubuh, (seolah-olah kulit terkelupas).


[Untuk keseragaman lakukan dengan cara :
• Taruh tangan kiri di atas tangan kanan dan gerakkan perlahan-lahan meraba seluruh lengan hingga bahu.
• Taruh tangan kanan di atas tangan kiri dan gerakkan perlahan-lahan meraba seluruh lengan hingga bahu.
• Letakkan kedua tangan di dada dan gerakkan perlahan-lahan ke bawah meraba seluruh badan, paha hingga kaki.
• Gerakkan tangan ke atas menyentuh bagian belakang mulai dari kaki, paha, badan bagian belakang/punggung, leher hingga kepala].

Dengan kedua tangan menutupi muka, berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan keyakinan masing-masing. Bayangkan wajah sendiri, serta hayati bahwa Tubuh Daging sebagai Ciptaan Hidup penuh oleh daya hidup dari alam semesta.

Hubungkan pikiran dengan langit biru beserta matahari, bintang-bintang dan planit-planit.

III. Busungkan rongga dada dengan menghirup nafas sebanyak-banyaknya, dan tegangkan seluruh tubuh. Tulang pinggang/pinggul diayunkan ke belakang dengan mengencangkan otot-otot perut bagian bawah dan pinggang bagian belakang, dan pertahankan tulang ekor menegang. Mata dipancangkan lurus kedepan. Bernafaslah biasa. Inilah sikap dasar ORHIBA. Pertahankan sikap ini selama beregerak.

Kuatkan hasrat di pusat dada untuk berolah raga supaya Tubuh Daging HIDUP dan senantiasa HIDUP.

B. TAHAP GERAKAN

Kedua belah tangan diayunkan dengan kencang kemuka, ke atas, ke belakang dan ke bawah. Gerakan lengan ini diikuti dengan naik-turunnya tumit. Tumit diangkat sedikit (kuang lebih 2 cm) saat lengan digerakkan ke atas dan tumit diturunkan pada saat lengan bergerak turun. Bersamaan dengan tumit diturunkan tekanan pada tulang ekor ditambah.
Gerakan ini dilakukan pada tingkat permulaan sekitar 25 kali putaran. Lambat laun banyak putaran dinaikkan hingga mencapai 200 putaran.

C. TAHAP PENUTUP

Setelah selesai dengan gerakan putaran lengan dengan jumlah mana pun menurut aturan di atas, maka kembalilah pada sikap tahap permulaan, dengan rongga dada masih dibusungkan, tulang pinggul kembali biasa.
Pertahankan sejenak sikap ini. Kemudian turunkan rongga dada. Dengan memperhatikan Tubuh Daging tutup latihan dengan sekali lagi mengamat-amati dan meraba-raba seluruh bagian tubuh seperti yang dilakukan pada tahap permulaan (A. I di atas), sambil mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kita telah dapat memenuhi kewajiban memelihara dan merawat Tubuh Daging berdasarkan Kurnia yang telah dilimpahkanNYA.


ATURAN HIDUP :

Lakukanlah Olah Raga Badan Daging Melihat Langit Biru sebagaimana aturan di atas, dengan tekad atau niat yang kuat, paling kurang tiga, empat atau lima kali sehari. Masing-masing harus menetapkan dalam batin sendiri berapa kali akan berolah raga setiap harinya. Usahakan agar ketetapan berolah raga berapa kali sehari itu ditaati dengan disiplin, serta agar tidak ada hari yang kosong.
Kalau sudah mampu memutar lengan 200 kali putaran, pertahankan banyak kali putaran tersebut setiap kali berolah raga. Tidak ada halangan kalau mau mengambil putaran lengan lebih dari 200 kali putaran, tetapi harus setiap kali berolah raga mengambil putaran sejumlah yang dipilih itu.

Wawasan Baru Tentang Badan Daging

Dalam ajaran yang bertujuan menyempurnakan roh atau jiwa, badan daging diyakini sebagai alat atau rumah atau kendaraan bagi roh/jiwa menuju tingkat-tingkat kesempurnaan sebagai roh atau jiwa.
Oleh karena roh/jiwa yang ada dalam kehidupan kita belum sempurna, maka roh/jiwa belum dapat memelihara badan daging dengan baik, sehingga badan mengalami kerusakan. Pengrusakan terjadi melalui munculnya penyakit-penyakit yang bermacam-macam, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Akhirnya badan rusak dan manusia dikatakan mati. Kematian terjadi karena badan daging itu rusak. Pada 2000 tahun yang lalu hadir Yesus yang mengajarkan bahwa "siapa yang percaya kepadaKU, baginya hidup yang kekal". Namun oleh kenyataan bahwa belum ada setelah Yesus ada manusia yang dapat bangkit dari kematian, manusia sukar meyakini kebenaran bahwa manusia dapat memelihara badan untuk hidup kekal.
Sekarang sudah ada kesadaran baru yang muncul, bahwa badan daging sendiri ada hak hidupnya, walau pun tidak ada jiwa di dalamnya. Hal itu dapat ditelusuri pada keberadaan jabang bayi dalam rahim. Apakah pada jabang bayi itu ada ingatan, perasaan, pikiran atau jiwa. Tidak ada jiwa padanya. Tetapi bukankah jabang bayi itu hidup? Itulah gambaran tentang maksud dari pernyataan bahwa "Badan Daging itu Ciptaan yang mempunyai Hak Hidup".
Dengan Jalan ORHIBA, yang dijalankan dengan yakin akan kebenaran dari Tuhan Yang Maha Esa, sebagai awal dari segala kejadian, dengan melakukan ORHIBA sesuai cara/ aturannya, serta dilakukan dengan sungguh-sungguh, HaK Hidup Badan Daging itu dapat dimiliki kembali oleh Badan Daging. Dengan kebangkitan Badan Daging, kesehatan dapat ditingkatkan, dengan demikian usia dapat diperpanjang. Perpanjangan usia perlu bagi kita untuk memperpanjang kesempatan memperbaiki diri agar semakin dapat menjalani kehidupan di Jalan Tuhan.
Marilah kita tekun ber-ORHIBA, dengan semboyan "Tiada Hari Tanpa ORHIBA".

ORHIBA

Pada prinsipnya pelaksanaan ORHIBA adalah mencintai Badan Daging, karena meyakini bahwa Badan Daging adalah Ciptaan Hidup dari Tuhan Yang Maha Esa. Agar Badan Daging bangkit hidup sesuai dengan Haknya, sebagaimana kehendakNYA menciptakan Badan Daging. Setelah mencintainya perlu menumbuhkan niat (Hasrat) agar Badan Daging Hidup sesuai dengan Haknya.Bergeraklah dengan terlebih dahulu menegangkan badan secara merata, dari ujung kaki hingga kepala. Gerkannya hanya memutar lengan dengan putaran yang beraturan. Berikut ini adalah aturan/cara melakukan Olah Raga Badan Daging Melihat Langit Biru.

ATURAN (CARA) PELAKSANAAN :

OLAH RAGA BADAN DAGING MELIHAT LANGIT BIRU


A. TAHAP PERSIAPAN

I. Berdiri tegak, tumit rapat, ujung kaki agak terbuka, lengan di samping badan, semua otot-otot dalam keadaan lemas dan kendor. Hubungkan diri, pikiran dan perasaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sadarilah bahwa Tubuh Daging adalah Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang hidup, keramat dan sempurna.

II. Dengan memusatkan pikiran dan pandangan mata pada badan daging (seolah-olah kulit terkelupas) timbulkan rasa hormat dan kasih pada Tubuh Daging sendiri, sambil meraba dengan kedua tangan seluruh bagian tubuh.

Dengan kedua tangan menutupi muka, berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan keyakinan masing-masing. Bayangkan wajah sendiri, serta hayati bahwa Tubuh Daging sebagai Ciptaan Hidup penuh oleh daya hidup dari alam semesta.

Hubungkan pikiran dengan langit biru beserta matahari, bintang-bintang dan planit-planit.

III. Busungkan rongga dada dengan menghirup nafas sebanyak-banyaknya, dan tegangkan seluruh tubuh. Tulang pinggang/pinggul diayunkan ke belakang dengan mengencangkan otot-otot perut bagian bawah dan pinggang bagian belakang, dan pertahankan tulang ekor menegang. Mata dipancangkan lurus kedepan. Bernafaslah biasa. Inilah sikap dasar ORHIBA. Pertahankan sikap ini selama beregerak.

Kuatkan hasrat di pusat dada untuk berolah raga supaya Tubuh Daging HIDUP dan senantiasa HIDUP.

B. TAHAP GERAKAN

Kedua belah tangan diayunkan dengan kencang kemuka, ke atas, ke belakang dan ke bawah. Gerakan lengan ini diikuti dengan naik-turunnya tumit. Tumit diangkat sedikit (kuang lebih 2 cm) saat lengan digerakkan ke atas dan tumit diturunkan pada saat lengan bergerak turun. Bersamaan dengan tumit diturunkan tekanan pada tulang ekor ditambah.

Gerakan ini dilakukan pada tingkat permulaan sekitar 25 kali putaran. Lambat laun banyak putaran dinaikkan hingga mencapai 200 putaran. Jumlah 200 putaran ini merupakan putaran yang baku,dipertahankan terus. Boleh saja kalau mau ditingkatkan menjadi berapa pun di atas 200 putaran, misalnya 300 putaran, tetapi setiap kali berolah raga capailah jumlah yang dipilih itu. Jangan dinaik turunkan.


C. TAHAP PENUTUP

Setelah selesai dengan gerakan putaran lengan dengan jumlah mana pun menurut aturan di atas, maka kembalilah pada sikap tahap permulaan, dengan rongga dada masih dibusungkan, tulang pinggul kembali biasa.
Pertahankan sejenak sikap ini. Kemudian turunkan rongga dada. Dengan memperhatikan Tubuh Daging tutup latihan dengan sekali lagi mengamat-amati dan meraba-raba seluruh bagian tubuh seperti yang dilakukan pada tahap permulaan (A. I di atas), sambil mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kita telah dapat memenuhi kewajiban memelihara dan merawat Tubuh Daging berdasarkan Kurnia yang telah dilimpahkanNYA.

Manusia dan Oknum-oknumnya

Secara garis besarnya, dalam diri manusia ada tiga oknum. Ketiganya membentuk kesatuan yang namanya manusia. Ketiga oknum tersebut adalah Roh, Jiwa dan Badan atau Tubuh. Pada jaman ini, jiwa yang sedang dominan. Dengan bertitik tolak dari keyakinan kepada Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perbedaan ketiganya adalah pada energi (kekuatan) atau kuasa yang menyusun dirinya atau melekat pada masing-masing.
Masing-masing oknum mempunyai jalan kesempurnaan yang berbeda-beda. Adapun segala ajaran yang ada sejak mulai manusia ada berkenaan atau berkaitan dengan kesempurnaan roh dan jiwa. Barulah sekarang ada jalan untuk tubuh, berkaitan dengan kesempurnaan tubuh atau badan daging, yaitu ORHIBA. Jadi ORHIBA tidak ada kaitan langsung dengan roh dan jiwa, oleh karena tujuannya menyempurnakan badan. Jalannya olah raga hidup, yang dipopulerkan oleh Yayasan ORHIBA Pusat, Jakarta. Di Daerah-daerah kabupaten ada cabang-cabang yayasan ORHIBA. Di suatu propinsi ditunjuk seorang untuk mengkoordinasikan yayasan-yayasan cabang ORHIBA, dan disebut sebagai Komisaris ORHIBA untuk wilayah.
Pada judul ORHIBA dapat dibaca Aturan atau Cara Melakukan Olah Raga Hidup Baru (ORHIBA) khususnya, yang dimasyarakatkan pada masa kini, berupa olah Raga yang dinamakan Olah Raga Badan Daging Melihat Langit Biru.

Minggu, 16 Oktober 2011

Pendahuluan

Pada masa ini kita berada dalam suatu situasi kehidupan dengan sangat banyak tantangan dan ancaman, sehingga sukar sekali untuk memelihara diri kita tetap sehat. Banyak hal yang dapat mengancam kesehatan kita. Mulai dari bernafas; udara yang kita hidup penuh dengan polutan. Polutan dari asap kendaraan yang kedan bermotor di jalan, asap buangan pabrik di samping rumah kita, asap rokok dari perokok yang duduk di samping kita. Juga dari makanan yang kita makan, karena makanan kemasan yang kedaluwarsa, makanan yang dicampur pengawet tanpa sesuai aturan. Juga minuman dar i macam-macam minuman yang dicampuri macam-macam zat pewarna dan zat aditif yang belum tentu cocok untuk tubuh kita. Belum lagi munculnya macam-macam penyakit baru yang belum ditemukan obatnya. Banyak lagi hal-hal lain yang mnenjadi ancaman terhadap kesehatan kita. Kalau itu difikirkan terus menerus, dan kita kahawatir karena ancaman, maka kekhawatiran itu dapat membuat orang tertekan atau stress.
Kita bangsa Indonesia patut bersyukur, karena sejak 70 (tujuh puluh) tahun yang lalu, kita diperkenalkan pada satu olah raga sederhana untuk memiliki kesehatan yang lebih baik, dengan membangun daya tahan tubuh agar tidak mudah tercemari oleh berbagai polutan, yang mengitari diri kita. Biar pun polutan itu ada, tapi kalau daya tahan tubuh kuat, polutan itu dapat diusir keluar oleh kemampuan tubuh itu sendiri. Olah raga dimaksud, adalah Olah Raga Badan Daging Melihat Langit Biru.
Sudah ada beberapa blog yang menjelaskan tentang olah raga tersebut yang disebut dengan nama ORHIBA. Walau demikian, agar lebih cepat meluas, saya ikut urun rembug dengan blog yang saya buat ini.
Saya berharap mudah-mudahan memberi manfaat dan Tuhan Yang Maha Esa berkenan.